Jakarta, 15 November 2024 - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo baru saja melakukan pertemuan untuk membahas infrastruktur yang menjadi kunci penting dalam mewujudkan swasembada pangan dan energi, serta mendukung program hilirisasi yang menjadi salah satu agenda besar pemerintahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Pertemuan tersebut dilaksanakan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta pada Jumat (15/11)

Dalam pertemuan tersebut, Erick Thohir menyampaikan, pentingnya infrastruktur dalam mendukung swasembada dan hilirisasi pangan serta energi yang dicanangkan pemerintah.

"Kita sudah konsolidasi, terima kasih Pak Menteri PU yang sudah memetakan isu-isu karena memang kami harus memastikan program besar Bapak Presiden Pak Prabowo mengenai swasembada hilirisasi ini, kita bisa mendukung dari sisi infrastrukturnya," ujar Erick saat konferensi pers dengan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo di lobi utara kantor Kementerian BUMN, Jumat (15/11).

Erick menekankan, infrastruktur yang baik dapat menekan biaya logistik di berbagai sektor, termasuk pelabuhan, bandara, jalan tol, bangunan dan jalan di perkotaan. Erick bersama Dody juga mereviu kawasan-kawasan produksi seperti kawasan ekonomi atau lumbung agar bisa lebih optimal ke depan.

"Ini yang kita lakukan, karena infrastruktur menjadi sebuah kunci kesuksesan dari swasembada energi hilirisasi dan pangan," kata Erick.

Erick berharap, sinergi antara Kementerian BUMN dan PUPR mampu mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mencapai swasembada pangan, energi, dan hilirisasi yang berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo untuk kemajuan ekonomi Indonesia.

Menteri PU Dody Hanggodo turut menyampaikan apresiasinya atas sinergi yang terjalin antara Kementerian PU dan Kementerian BUMN dalam mewujudkan program restrukturisasi dan hilirisasi yang selaras dengan arahan Presiden.

"Sesuai dengan apa yang disampaikan Pak Erick, kami sebenarnya akan ada koordinasi lanjutan. Kami sebagai pengguna, Pak Menteri BUMN sebagai pengelola. Selama ini, tulang punggung kami adalah perusahaan-perusahaan dari BUMN," ungkap Dody.

Dody juga menyatakan, permohonan maafnya kepada Erick atas keterlambatan jadwal pertemuan ini karena adanya tugas lain.

"Saya justru terima kasih, saya minta maaf Pak Erick harus terjadwal ulang beberapa kali karena kebetulan ada kerjaan lain, tapi Alhamdulillah hari ini bisa ngobrol dan sangat cepat," kata Dody.

 

Demikian siaran pers ini dibuat untuk disebarluaskan sebagaimana mestinya.